Mengapa terjadi warga elit, warga menengah dan warga bawah di kultur masyarakat?
Status warga
pada dasarnya sama disetiap bangsa dan Negara itu merupakan status ysng mutlak
dari setiap warga Negara tersebut. Status warga melalui hokum pada dasarnya
mempunyai semua hak dan kewajiban yang sama dimana setiap warga memiliki
perlakuan yang sama.
Bagnsa Indonesia
terkenal dengan bangsa yang ramah dan suka bergotong royong hal into dapat
dilihat dari suatu perjuangan kemerdekaan yang diperoleh ketika melawan
penjajahan. Namun berjalannya waktu ada banyak kecemburuan social uang terjadi
dimana terdapat perbedaan perlakuan pada warga negera yang bereda pada
permerintahan atau sipil dengan masyarakat biasa.
Perbedaan
sudah terlihat pada jaman colonial belanda, dimana setiap warga yang mendukung
pemerintahan belanda kala itu mempunyai hak lebih pada saat pemerintahan dimana
mereka disegani dan ditakuti oleh masyarakat biasa dan mempunayai fasilitas
yang lebih serta berpakaian yang berbeda. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Status
pada warga Negara terjadi karena beberapa hal ada yang terjadi karena asal
tempat tinggal atau leluhur masyarakat atau terjadi dari status social. Pada status
yang terjadi pada leluhur itu terjadi karena keturunan pada jaman dahulu apakah
orang yang dilahirkan keturunan dari kaum bangsawan, masyarakat biasa atau
budak. Tidak semua warga mempunyai status, itu tergantung dari suku dan wilayah
dimana mereka berasal. Contoh warga yang mempunyai status dapat dilihat pada
provisi Bali, Sumatra dimana warga dilihat dari keturunan siapa dia lahir. Dibali
biasa warga dengan menyebutnya kasta sedangkan di Sumatra warga biasa
menyebutnya dengan Marga. Kasta dan marga mempunyai peran penting bagi nilai
dan penghargaan orang tersebut apabila warga merupakan keturunan raja maka
warga tersebut mempunyai nilai lebih dari pada warga lain. http://sosbud.kompasiana.com/2013/09/05/perbedaan-dalam-masyarakat-itu-alamiah-asalkan-586901.html
Status pada
warga dengan marga dan kasta saat ini sudah tidak terlalu diperhitungkan tetapi
muncul status warga baru dimana dengan sebutan warga elit, warga menengah dan
warga bawah. Sayangnya status warga ini justru menjadi jurang pemisah bagi
nilai yang ada dalam bangsa taitu status dilihat dari jabatan , ekonomi dan financial
dari warga tersebut. Hal ini terjadi begitu saja dan dibentuk karena kemampuan
ekonomi pada warga tersebut. Apabila warga merupakan golongan elit seperti
pejabat dan anggota parlemen dimana mereka mendapatkan perlakuan lebih pada
pemerintahan seperti berobat dan lain-lain. Mereka juga biasanya datang dari
golongan kaya dan mempunyai materi yang berlimpah.
Pada golongan
warga menengah biasanya merupakan warga sipil yang mempunyai harta yang cukup
lumayan dan banyak, warga dengan golongan menengah biasanya hidup dengan
keadaan yang cukup dan diatas garis kemiskinan sedangakan pada warga bawah
merupakan warga yang kehidupan sehari-hari hidup dengan keadaan yang sederhana
atau miskin atau hidup pas-pasan. Mereka akan sangat susah apabila mereka
mengalami kebuthan seperti sakit dan hak yang didapat pada permerintah.
Permintah pun sepertinya setuju dengan hal ini dikarenakan
pemerintah menutup mata atas setiap perbedaan yang dialami warga miskin, setiap
bulannya warga miskin mendapat bantuan untuk menopang kehidupan masyarakat miskin
seharusnya pemerintah harus melakukan status dan perlakuan yang sama pada warga
adagar tidak terjadi kesenjangan social pada setiap warga.
Mudah-mudahan pemerintah dapat mendapatkan solusi yang tepat
dengan keadaan bangsa dimana bangsa kita mempunyai warga yang cukup banyak dan
tinggal dengan tersebar luas di kepulauan NKRI.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda