Budaya, Puisi dan Prosa
Definisi
Budaya, Klasifikasi Budaya, Pengaruh dan Penanggulangannya
1.
Definisi
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
2.
Pengertian
kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku
dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
3.
Definisi
Budaya Asing
Kebudayaan suatu negara atau wilayah tidak terbentuk
secara murni. Artinya, kebudayaan bukan hanya merupakan hasil interaksi dalam
masyarakat, namun juga telah terpengaruh dan bercampur dengan unsur kebudayaan
dari luar. Pengaruh budaya asing terjadi pertama kali saat suatu bangsa
berinteraksi dengan bangsa lain. Misalnya, melalui perdagangan dan penjajahan.
Dalam proses interaksi tersebut terjadi saling memengaruhi unsur budaya
antarbangsa.
Pada awalnya, perhatian para sarjana antropologi
untuk memahami bagaimana unsur kebudayaan asing bisa masuk ke Indonesia adalah
melalui penelusuran sejarah mengenai kedatangan bangsa-bangsa asing ke
Indonesia yang bertujuan untuk melakukan kolonisasi. Pada masa kolonial Belanda
diterapkan sistem administrasi, seperti kelurahan, kawedanan, desa, dan dusun
yang sampai sekarang masih tetap berlaku. Pengaruh budaya asing lainnya yang
bersifat positif adalah budaya baca tulis yang mulai diterapkan pada masyarakat
di segala lapisan sosial.
Budaya asing tidak harus selalu diartikan budaya
yang berasal dari luar negeri, seperti budaya barat. Namun, tidak bisa
disangkal bahwa budaya barat berupa makanan, mode, seni, dan iptek memang telah
banyak memengaruhi budaya masyarakat di Indonesia. Pada abad ke20 dan ke-21,
pengaruh budaya asing di Indonesia dapat terlihat melalui terjadinya gejala
globalisasi. Dalam proses globalisasi terjadi penyebaran unsur-unsur budaya
asing dengan cepat melalui sarana teknologi, komunikasi, informasi, dan
transportasi.
4.
Pengaruh
Budaya Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia
Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra
yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang
dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
5.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
v Unsur
Budaya:
Menurut Koentjroningrat, unsure-unsur budaya terdiri
atas:
1.
Sistem religi dan upacara keagamaan
2.
Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3.
Sistem pengetahuan
4.
Bahasa
5.
Kesenian
6.
Sistem mata pencaharian hidup
7.
Sistem teknologi dan peralatan
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok budaya yang meliputi:
1. sistem
norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2. organisasi
ekonomi
3. alat-alat
dan lembaga-lembaga
4. organisasi
kekuatan (politik)
v
Macam-macam Kebudayaan
§ Nilai
Budaya Timur
Berbicara tentang nilai budaya
timur yang pada intinya banyak bersumber dari agama. Inti kepribadian manusia
timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal budi, intuisi,
intelegansi dan perasaan.
Pemikiran timur lebih menekankan
unsure terdalam dalam jiwa. Macam-macam kebudayaan yang memiliki nilai timur
lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan
dunia. Sesuatu yang baik menurut budaya timur tidak hanya dalam dunia benda,
tidak dengan memanipulasi alam, atau mengubah masyarakat mencari ksenangan
dirinya.
Sesatu yang baik menurut budaya
timur adalah sesuatu yang diperoleh melalui pencarian zat yang satu, did lam
diri kita atau di luarnya. Jalan untuk memperoleh hikmah keselamatan dan
kebebasan diri dari penderitaan dunia tidak terletak pada akal budi, tetapi
melalui meditasi, beribadah, atau tirakat.
Indonesia sebagai bagian dari
wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus mementingkan kerohanian,
perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia,
manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam
kebudayaan yang dimiliki indonesi memiliiki criteria tyang sama dengan nilai-nilai
budaya timur.
Permasalahannya yang kemudian
muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Unsur budaya barat
hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan barat di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi patut kita tiru. Adapun bentuk budaya barat berupa
sikap gaya idup mewah, individualism, dan jauh dari kehidupan agama tida patut
untuk dicontoh.
§ Nilai
Budaya Barat
Macam-macam kebudayaan yang
dimiliki oleh budaya barat cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai
budya timur. Budaya barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan
sehingga hasil ola pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai budaya
barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk
akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk
akal.
Kehidupan barat lebih terpikat pada
kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga
mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai
sesuatu yang tidak bermutu. Nilai-nilai seperti itu sebagian besar memang
tampak pada macam-macamm kebudayaan barat.
§ Dampak
Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia
disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni
indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai
bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang
sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya
asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu
suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga
terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar
yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang
mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di
tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era
globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial
. Menurut Soerjono Soekanto (1990)
masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta
memiliki dampak positif dan negatif.
1. Dampak
Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu
pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian
indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan
makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang
sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2. Dampak
Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara
berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai
masalah sosial diantaranya; kesenjangan
sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
a. Kesenjangan
Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah
suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan
masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin,
akibat tidak meratanya pembangunan.
Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan
masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat.
Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal- hal berikut ini:
·
Lahirnya kelompok kelompok sosial
tertentu seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang
menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering
menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu
juga terdapat kelompok pengangguran
yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi
secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas
b. Kerusakan
Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di
lingkungan masyarakat menimbulkan dampak
sebagai berikut:
§ Polusi
udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
§ Polusi
tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
§ Polusi
air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi
c. Masalah
Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang
melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi,
pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi
kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama
yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara
variasi angka kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana
kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam
Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses
asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai
akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
d. Kenakalan
Remaja
Kenakalan remaja adalah
penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja).
Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan
penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
faktor eksternal dan internal.
o
Faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya,
pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan
nakal. Selain itu, kenakalan remaja
dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang
dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang
mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
o
Faktor eksternal, yaitu faktor yang
berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja
tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan
media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung
akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai
yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang
tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan
melihat pertengkaran orang tuanya.
5. Penanggulangan Budaya Asing
Terhadap Kehidupan
Mengatasi
dampak pengaruh budaya asing dibutuhkan dukungan pemerintah, tokoh masyarakat
serta masyarakat Indonesia untuk mengendalikan kondisi moral agar tetap berada
pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Pemerintah
diharapkan melakukan konsepsi penanggulangan dampak negative globalisasi pada
nilai-nilai budaya bangsa. Direalisasikan dalam kebijakan, strategi dan usaha
yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Masyarakat pun
dapat berperan serta dalam mengendalikan arus globalisasi ini. Diantaranya
dengan langkah-langkah berikut :
-
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang
tangguh, seperti semangat mencintai produk dalam negeri.
-
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai
Pancasila dengan sebaik- baiknya.
-
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama
dengan sebaik- baiknya.
-
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan
dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
-
Selektif terhadap pengaruh globalisasi
di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
-
Meningkatkan pemahaman dan analisis
informasi didasarkan pada nilai-nilai budaya asli Indonesia dengan peningkatan
kemampuan logika, analisis bahasa dan analisis wacana.
-
Meningkatakan pembinaan terhadap
pendidikan agama, pancasila dan kewarga-negaraan dengan meningkatkan pemahaman
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Pemahaman budaya kepemimpinan yang
diharapkan mampu mewujudakan tujuan pembangunan khususnya di bidang pertahanan
negara.
-
Filter terhadap budaya asing dengan
meningkatkan internalisasi budaya asli, pemahaman terhadap nilai-nilai budaya
asing dan analisis kesesuaiannya dengan nilai budaya asli. Filter untuk
mewujudkan budaya nasional yang dinamis dan stabil.
-
Menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan dalam rangka internalisasi nilai-nilai budaya nasional.
1.
Contoh
Puisi:
A. Puisi Cinta
Kekuatan
Cinta
Saat
kau hadir..
Kau
slalu memberi kekuatan untuk ku..
yang
membuatku tegar, setegar batu karang..
Tapi
setelah kau pergi..
Kau
tancapkan luka yang teramat dalam di hatikku..
Bagai
bunga mawar yang terlihat elok..
Namun
durinya sangat menyakitkan,
bagi
semua orang yang tertusuk..
Seperti
cintamu yang indah..
Saat
kau ucapkan kata-kata itu..
Tapi
begitu kau menarik ucapanmu,
Sangat
menyakitkan hati ini..
Karna
tanpamu aku lemah..
Seolah-olah
hati ini mati..
karna
kaulah separuh nyawa dan jiwaku..
dan
karna kaulah kekuatanku..
yang
kan slalu mengisi kekosongan hati ini..
B. Puisi Keagungan
KEAGUNGAN
TUHAN
Merah merona bola api di atas
cakrawala
Tanda terbitnya sang surya di
ufuk pagi
Suara burung bernyanyi riang
bergerak kian kemari
Menggugurkan sejuta embun dari
kerindangan daun
Semua itu bukti Agungnya ciptaan
Tuhan
Sebagai manusia hendaklah
bersyukur
Ketemu lagi akan hari
Setelah sesaat mengunci rasa
Melupakan semua problema
Kini ditantang perjalanan hidup
Membuktikankan semua impian dan
harapan
Kalau kita sadar, nyata ataupun
tidak
Itulah garis takdir Tuhan
Semuanya ini perjalanan waktu
Manusia hanya bercita
Namun begitu, yakinkan diri ini
Hidup ini jangan disia-siakan
C. Puisi Penderitaan
Jiwa menangis diiris sedih
Bermuram durja penuh penderitaan
Jiwa terseduh menangis merintih
Badan terkulai penuh penderitaan
Bagai terdengar angin
menderu-deru
Awan tebal bergulung-gulung
Halilintar gemuruh bagai peluru
Semesta alam bagai berkabung
Tak ada kawan menghapus gundah
Tak terdengar langkah orang
bertandang
Sendirilah jiwa rasa tenggelam di
air bah
Tidak terdengarlah orang
menjelang?
Hanya terdengar angin
menderu-deru
Di angkasa dingin nan lebar
Adakah orang mengulurkan tangan
itu?
Ya, Allah membisikkan supaya
sabar
Jiwamu sendiri kawanmu senandung
Allah sendiri tempat berlindung
Supaya percaya
Senantiasa
Bahwa segala penderitaan diri
Tak seberapa dengan penderitaan
dunia ini
Bahwa segala penderitaan lambat
laun
Akan hilang disapu waktu
Contoh
Prosa
Mimpi
Yang Terbeli
Saya
jadi ingat bagaimana ketika masa kecil ibu saya sering bertanya ke saya.
Dani,
besuk kalau sudah besar mau jadi apa?. Dengan konyolnya saya pun menjawab saya
ingin jadi dokter ibuk. Biar bisa suntik orang cus cus cus. Tapi seiring
berjalannya waktu saya lebih memilih menjad politikus, biar terlihat keren
karena berpikir untuk mensejahterahkan masyarakat.
Lebih
konyol lagi teman saya, ketika orang tuanya bertanya dia pun menjawab. Saya
ingin jadi raja, biar bisa berlaku semaunya. Hehehehe, kalau sudah besar
seperti ini seolah semua impian itu omong kosong yah.
Saya
masih ingat betul, bagaimana saya ketika SD. Saya begitu semangat belajar, saya
begitu termotivasi untuk mendalami setiap materi yang diberikan bapak-ibu guru.
Jadi Anda semua jangan kaget jika melihat raport saya sewaktu SD. Semuanya
angka 9 loh, hehehe. Jadi sedikit pamer
Waktu
berjalan, SMP dan SMA pun sudah saya lalui. Namun ketika sudah kuliah, ada
beberapa pertanyaan dalam benak saya.
Dimana
impian yang dulu sewaktu saya kecil sudah saya bangun, dimana impian-impian
teman-teman saya dulu. Semuanya musnah, mimpi yang sudah kami bangun
dihancurkan sendiri oleh orang tua dan para guru kami.
Suatu
hari aku dan teman-teman pernah berkunjung ke Sekolah Dasar tempat kami
menempah ilmu dulu, saat itu kami berencana sharing masalah masa depan.
Kebetulan saya sendiri ambil FISIP. Namun ketika saya tanya ke guru mereka
bilangnya, sehabis lulus langsung bisnis buku saja, kamu cetak buku-buku
pelajaran terus kamu kirim ke sekolah-sekolah dasar, nanti ibu bantu kok. Saya
jadi berpikir dan heran, apa hubungannya FISIP sama percetakan buku.
Ketika
saya tanya kedua orang tua jawabannya juga begitu, mending ikuti saran guru
kamu saja. Belajar bisnis percetakan buku biar uangnya banyak.
Saat
itu saya jad berpikir, bukankah mereka yang membangun mimpi saya, bukankah
mereka yang menyuruh saya untuk bermimpi, bukankah mereka yang mendukung saya
untuk selalu bermimpi.
Tapi
kenapa justru mereka sendiri yang menghancurkan mimpi saya lantaran takut saya
tidak punya materi ketika menjalani hidup di dunia ini.
Ironi
memang, tapi itulah dunia mimpi dan dunia pendidikan di Indonesia. Semuanya
salah kaprah dan tidak mendukung. Terimakasih
Created
By DANI CAMARA
Makna:
Sebuah
mimpi yang tidak terwujud karena adanya lingkungan sekitar yang mempengaruhi.
Kesimpulan:
Keberhasilan
sebuah mimpi juga ditentukan dari orang terdekat yang dapat mempengaruhi mimpi
itu sendiri, maka carilah orang yang mendukung mimpi yang ingin kita wujudkan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda