Pengemis "Pekerjaan Baru" di Ibu Kota
Setiap
orang membutuhkan uang untuk menyambung dan membiayai kehidupan sehari-hari,
setiap tahunnya kebutuhan kesejahteraan kian meningkat banyak barang-barang
kebutuhan rumah tangga yang mahal dari mulai sandang, pangan dan papan. Hal inilah
menjadi fenomena yang terjadi pada daerah ibukota khususnya kota-kota basar
yang ada di Indonesia dimana semakin meningkatnya jumlah “pekerja” baru yaitu
pekerja jalanan atau “pengemis”. Adanya pengemis khususnya di Jakarta
akhir-akhir ini menjadi sorotan pemerintahan ibu kota tersebut hal itu bermula
dari tertangkapnya seorang pengemis yaitu walang (54) dan Sa’aran (70) yang
menyimpan uang sebesar 25 juta dari hasil ngemisnya tersebut. Hal itu membuat
sontak masrayakat kaget sehingga banyak opini yang terbentuk pengemis ternyata
belum tentu orang tidak mamou “miskin”.
Fenomena
yang terjadi cukup mengagetkan karena rata-rata pengemis di Jakarta datang dari
luar Jakarta atau pedesaan, mungkin karena ini merupakan salah dari
pemerintahan pusat dimana lowongan tenaga kerja tidak tersebar secara merata
didaerah pedesaan khususnya daerah tertinggal sehingga itu menimbulkan
urbanisasi warga pedesaan yang ada di daerah tertinggal.
Mungkin
pengemis merupakan pekerjaan yang sangat menggiurkan bagi warga pedesaan sehingga
ini menjadi fenomena yang baru yaitu menjadi suatu pekerjaan baru pada wilayah
bagaimana tidak adanya pegemis yang tertangkap basah menyimpan uang di dalam
gerobak yaitu 25 juta, hal inilah menjadi daya tarik bagi pengemis untuk
menjadikan pengemis menjadi suatu pekerjaan baru. Sayangnya pekerjaan ini
merupakan pekerjaan yang akhir-akhir ini membuat resah pemerintahan Ibu Kota,
sampai-sampai wakil gubernur yang sering dipanggil ahok pun turun tangan dan
mengeluarkan peraturan yang cukup keras pada pengemis. Peraturan tersebut yaitu
warga dilarang memberi pengemis uang.
ini
merupakan pekerjaan bagi bagi pemerintahan untuk menyediakan lowongan yang
merata pada daerah-daerah tertinggal, karena dengan begitu warga pedesaan
menjadi nyaman dan tentram untuk tinggal di mereka sendiri. Besarnya peran
pemerintahan daerah untuk meningkatkan lowongan pekerjaan juga merupakan solusi
yang tepat, jika dijakarta banyak terdapat pekerjaan industri dan kantoran beda
dengan warga daerah , pemerintah harus meningkatkan usaha kesenian dan
pariwiasata.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda