Ando Jefri

Selasa, 03 Desember 2013

Pengemis "Pekerjaan Baru" di Ibu Kota


Setiap orang membutuhkan uang untuk menyambung dan membiayai kehidupan sehari-hari, setiap tahunnya kebutuhan kesejahteraan kian meningkat banyak barang-barang kebutuhan rumah tangga yang mahal dari mulai sandang, pangan dan papan. Hal inilah menjadi fenomena yang terjadi pada daerah ibukota khususnya kota-kota basar yang ada di Indonesia dimana semakin meningkatnya jumlah “pekerja” baru yaitu pekerja jalanan atau “pengemis”. Adanya pengemis khususnya di Jakarta akhir-akhir ini menjadi sorotan pemerintahan ibu kota tersebut hal itu bermula dari tertangkapnya seorang pengemis yaitu walang (54) dan Sa’aran (70) yang menyimpan uang sebesar 25 juta dari hasil ngemisnya tersebut. Hal itu membuat sontak masrayakat kaget sehingga banyak opini yang terbentuk pengemis ternyata belum tentu orang tidak mamou “miskin”.


Fenomena yang terjadi cukup mengagetkan karena rata-rata pengemis di Jakarta datang dari luar Jakarta atau pedesaan, mungkin karena ini merupakan salah dari pemerintahan pusat dimana lowongan tenaga kerja tidak tersebar secara merata didaerah pedesaan khususnya daerah tertinggal sehingga itu menimbulkan urbanisasi warga pedesaan yang ada di daerah tertinggal.
Mungkin pengemis merupakan pekerjaan yang sangat menggiurkan bagi warga pedesaan sehingga ini menjadi fenomena yang baru yaitu menjadi suatu pekerjaan baru pada wilayah bagaimana tidak adanya pegemis yang tertangkap basah menyimpan uang di dalam gerobak yaitu 25 juta, hal inilah menjadi daya tarik bagi pengemis untuk menjadikan pengemis menjadi suatu pekerjaan baru. Sayangnya pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang akhir-akhir ini membuat resah pemerintahan Ibu Kota, sampai-sampai wakil gubernur yang sering dipanggil ahok pun turun tangan dan mengeluarkan peraturan yang cukup keras pada pengemis. Peraturan tersebut yaitu warga dilarang memberi pengemis uang.



ini merupakan pekerjaan bagi bagi pemerintahan untuk menyediakan lowongan yang merata pada daerah-daerah tertinggal, karena dengan begitu warga pedesaan menjadi nyaman dan tentram untuk tinggal di mereka sendiri. Besarnya peran pemerintahan daerah untuk meningkatkan lowongan pekerjaan juga merupakan solusi yang tepat, jika dijakarta banyak terdapat pekerjaan industri dan kantoran beda dengan warga daerah , pemerintah harus meningkatkan usaha kesenian dan pariwiasata.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda